Nama rupabumi dan sejarahnya merupakan jati diri dan identitas
suatu bangsa, termasuk Indonesia. Oleh karenanya sangat penting untuk
dipertahankan. Sebuah nama rupabumi mengandung makna sejarah dan memaknai nama
rupabumi akan dapat mencerminkan keberadaan suatu bangsa dengan berbagai
peradabannya.
Demikian dikatakan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi pada
pertemuan Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi (Timnas PNR) dan Panitia
Pembakuan Nama Rupabumi (PPNR) yang diselenggarakan pada 1-2 April 2014 di
Bandung Jawa Barat. Selanjutnya Gamawan Fauzi mengatakan, pembakuan nama
rupabumi bukanlah pekerjaan sepele, justru merupakan pekerjaan besar berskala
nasional dan internasional. Nama rupabumi sebagai sumber informasi dan
komunikasi untuk pengambilan keputusan serta membantu kerjasama di antara
organisasi lokal, nasional dan internasional, kenyamanan dan ketertiban sosial,
tertib administrasi pemerintahan, membangun karakter bangsa, melestarikan
warisan budaya serta membangun jati diri bangsa.
Mendagri juga berharap agar Timnas PNR dan PPNR melakukan percepatan
pembakuan nama rupabumi di daerah. Tim diharapkan melaksanakan tugas dengan
akurat, konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam bekerja tim pelaksana
dengan dukungan kelompok pakar dan sekretariat kelompok kerja dapat bersinergi
dalam melahirkan Gasetir Nasional. PPNR Provinsi dan Kabupaten/Kota agar
berperan aktif dalam mengikuti pembinaan kelembagaan dan bimtek yang
diselenggarakan Timnas PNR sebagai pembekalan guna pembangunan daerah yang
berkelanjutan.
Selanjutnya KepalaBadan Informasi Geospasial ( BIG ) Asep Karsidi menyampaikan bahwa dalam
memberi nama atau mengganti nama geografis secara sembarangan tanpa
memperhatikan kaitan dengan masyarakat setempat akan berakibat hilangnya
identitas dan jati diri masyarakat tersebut.
Walaupun kata William Shakespeare What’s in a name? Apa arti
sebuah nama? sangat populer, namun pemberian nama-nama tempat atau nama-nama
geografis mencerminkan doa dan keterikatan batin antara manusia dengan alam
sekitarnya. Dibalik nama-nama tempat ini terdapat makna tertentu yang
berhubungan dengan masyarakat yang bermukim di sekitarnya.
Pertemuan ini merupakan pertemuan Kelembagaan Pertama antara
anggota Tim Nasional, Tim Pelaksana, Kelompok Pakar, Kelompok Kerja,
Sekretariat dan Panitia Pembakuan Nama Rupabumi (PPNR) daerah sejak lahirnya
Peraturan Presiden No.112 Tahun 2006 tentang Tim Nasional Pembakuan Nama
Rupabumi. Berdasarkan Perpres tersebut, otoritas pembakuan nama rupabumi
nasional ini dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri selaku Ketua Timnas Pembakuan
Nama Rupabumi (PNR), dengan anggota yaitu Menteri Pertahanan, Menteri Luar
Negeri, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) selaku Sekretaris I Timnas PNR dm
Direktur Jenderal Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri selaku Sekretaris
2.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Badan Informasi Geospasial
(BIG), Asep Karsidi selaku Sekretaris I Timnas Pembakuan Nama Rupabumi (PNR)
serta sebagai Ketua Tim Pelaksana Timnas Pembakuan Nama Rupabumi melaporkan
hasil capaiannya kepada Ketua Timnas PNR, Menteri Dalam Negeri. Hasil capaian
tersebut meliputi : Gasetir nama pulau, jumlah pulau di Indonesia yang sudah
dibakukan namanya sebanyak 13.466 pulau; Gasetir nama wilayah administrasi
sebanyak 33 Provinsi, 377 Kabupaten, 97 Kota dan 6.458 Kecamatan; Gasetir nama
unsur alami telah dibakukan di 19 Provinsi sebanyak 100.672 unsur alami
(gunung, pegunungan, bukit, perbukitan, dataran tinggi, sungai, goa, mata air,
air terjun, teluk, tanjung, rawa, danau, lembah, selat, semenanjung).
Referensi : http://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/nama-rupabumi-merupakan-jati-diri-dan-identitas-bangsa-indonesia
0 komentar:
Posting Komentar